Senin, 27 Juni 2016

Manusia dan Penderitaan, Manusia dan Keadilan, Manusia dan Harapan



MANUSIA DAN PENDERITAAN

 

Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu Juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belurn tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada urnumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya? . Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang teIjadinya penderitaan. Kepada manusia sebagai homo religius Tuhan telah memberikannya.


 Hubungan Penderitaan dan Perjuangan
Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti akan mengalami penderitaan, baik yang berat maupun yang ringan. Penderitaan adalah bagiuan kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena tergantung kepada manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalah itu semaksimal munkgin apa tidak. Manusia dalah makhluk berbudaya, dengan budaya itulah ia berusdaha mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya atau yang dialaminya. Hal ini bisa mebuat manusia kkreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau berada di sekitarnya.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, tetapi juga harus merasakan penderitaan. Manusia juga harus optimis tiap mengalami penderitaan tersebut. Katena penderitaan sebagaimana halnya hanya sebagai ujian dari yang Maha Kuasa.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya untuk meneruskan kelangsungan hidup. Caranya manusia terssebut harus berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada dan disertai doa kepada Tuhan supaya kita bisa terhindar dari segala bahaya dan malapetaka. Manusia hanya berencana tetapi Tuhan juga yang menentukan. Kelalaian manusia bisa menjadi sumber dari segala penderitaan tersebut. Penderitaan yang terjadi selasin dialami sendiri ole orang yang bersangkutan, tetpi juga bisa dialamai oleh orang lain. Penderitaan juga bisa terjadi akibat kelalaian orang lain atau penderitaan orang lain.

·    Pengaruh yang Ditimbulkan dari Penderitaaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri, Siakp ini diungkapkan dalam peribahasa “Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna” ,”nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.

Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, anti ibu tiri,ia berjuang menentang kekerasan dan lain-lainnya.

Apabila sikap negatif dan positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilainnya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai, keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.


MANUSIA DAN KEADILAN



Pengertian
Secara umum, Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
Keadilan sosial adalah sifat atau perbuatan yang tidak berat sebelah (tidak memihak) yang diberlakukan terhadap masyarakat tanpa memandang derajat.
Sila Kedua dalam Pancasila adalah Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila ini mengajak masyarakat untuk mengakui dan memperlakukan setiap orang sebagai sesama manusia yang memiliki martabat mulia serta hak-hak dan kewajiban asasi. Dengan kata lain,  ada sikap untuk menjunjung tinggi martabat dan hak-hak asasinya atau bertindak adil dan beradap terhadapnya.

Macam-Macam Keadilan
Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato : “Keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (That man behind the gun)”

Pendapat tersebut dikenal sebagai keadilan moral, sedangkan Sunoto menyebutnya keadilan legal.
·         Keadilan Distributif
Aristoles: “keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally)”
·         Komutatif
Bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.


MANUSIA DAN HARAPAN



Pengertian Harapan
Harapan merupakan keinginan akan suatu hal agar dapat terjadi. Harapan berkaitan erat dengan masa depan. Manusia yang hidup tanpa harapan, berarti manusia tersebut mati dalam hidup.

Sebab Munculnya Harapan
·         Dorongan Kodrat: kodrat adalah sifat dan pembawaan alamiah yang sudah ada dalam diri manusia sejak ia diciptakan oleh Tuhan.
·         Dorongan Kebutuhan Hidup: manusia memiliki harapan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani maupun rohani.


Menurut Abraham Maslow,kebutuhan manusia itu adalah:
1.      Kelangsungan Hidup (Survival)
2.      Keamanan (Safety)
3.      Hak dan Kewajiban untuk Mencintai dan Dicintai (Be Loving and Loved)
4.      Diakui Lingkungan (Status)
5.      Perwujudan Cita-cita (Self-actualization)


Jadi, selama manusia ingin terus hidup, selama itu pula ia harus memiliki harapan. Karena, tanpa harapan manusia tidak dapat hidup selayaknya manusia.
·         Do’a
Do'a berarti memohon sesuatu yang bermanfaat dan agar tercegah atau terhindar dari sesuatu yang memudharatkan. Melalui do'a lah manusia memohon kepada Tuhan agar harapannya dapat terwujud.
·         Kepercayaan
Kepercayaan adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengakuan, keyakinan, dan kebenaran.
Kepercayaan dibedakan atas :
1. Kepercayaan pada diri sendiri
2. Kepercayaan pada orang lain
3. Kepercayaan pada pemerintah
4. Kepercayaan pada Tuhan
·         Usaha untuk meningkatkan kepercayaan
Berikut usaha untuk meningkatkan kepercayaan pada Tuhan:
1. Menigkatkan ketaqwaan dengan meningkatkan ibadah.
2. Meningkatkan pengabdian kita pada masyarakat.
3. Meningkatkan kecintaan terhadap sesama manusia dengan saling menolong, dsb.
4. Menghindari pengumpulan harta yang berlebihan.
5. Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, dsb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar