Jenis Jenis Pelumas
pelumasan adalah sebuah
proses atau teknik untuk mengurangi gesekan serta keausan atas salah satu atau
kedua permukaan yang saling bersentuhan dan bergerak relatif terhadap satu sama
lain, dengan memberikan zat pelumas di antara keduanya. Sedangkan bahan yang
berfungsi untuk mengurangi gesekan antara kedua permukaan tersebut disebut
dengan pelumas.
Pelumas Cair
Sebagian besar pelumas oli yang beredar di pasaran dan paling banyak penggunaannya terbuat dari bahan dasar minyak bumi. Oleh karena itulah sering kali kita menyebutnya sebagai mineral oil, yakni oli yang berbahan dasar dari minyak bumi hasil tambang (mining). Oli mineral dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu Paraffinic, Naphtenic, dan Aromatic. Pengklasifikasian tersebut dilakukan berdasarkan sifat kimiawi serta fisika dari berbagai jenis oli mineral.
Sebagian besar pelumas oli yang beredar di pasaran dan paling banyak penggunaannya terbuat dari bahan dasar minyak bumi. Oleh karena itulah sering kali kita menyebutnya sebagai mineral oil, yakni oli yang berbahan dasar dari minyak bumi hasil tambang (mining). Oli mineral dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu Paraffinic, Naphtenic, dan Aromatic. Pengklasifikasian tersebut dilakukan berdasarkan sifat kimiawi serta fisika dari berbagai jenis oli mineral.
- Oli Paraffinic (parafin) diproduksi melalui proses pemecahan molekul
hidrokarbon minyak bumi atau biasa dikenal dengan hydrocracking.
Sebagian besar molekul oli parafin memiliki struktur molekul rantai
hidrokarbon panjang dan tidak bercincin. Oli parafin memiliki kestabilan
viskositas dan tahan terhadap oksidasi. Oli ini memiliki titik temperatur
bakar tinggi serta titik temperatur alir (pour point) tinggi. Pour
point (titik alir) adalah titik temperatur dimana sebuah cairan
memadat dan kehilangan kemampuannya untuk mengalir. Oli parafin sangat
baik digunakan pada mesin manufaktur, untuk pelumas mesin industri, serta
pada proses produksi industri karet, tekstil, dan kertas.
- Oli Naphtenic diproduksi dari minyak bumi melalui proses distilasi
atau penyulingan. Sebagian besar molekul oli naphtenic memiliki
struktur cincin hidrokarbon jenuh. Dengan struktur kimia semacam itu, oli
tipe ini memiliki tingkat viskositas rendah, titik bakar rendah (mudah
terbakar), titik alir rendah, serta ketahanan terhadap oksidasi yang
relatif rendah. Karena sifatnya yang mudah terbakar, maka oli naphtenic
lebih cocok digunakan pada kondisi temperatur kerja rendah, terutama untuk
pendingin trafo industri, serta pendingin pada proses permesinan.
- Aromatic oil merupakan hasil dari proses pemurnian lebih lanjut
dari oli parafin. Melalui proses pemurnian tersebut didapatkan oli dengan
struktur hidrokarbon cincin-tak-jenuh. Cincin hidrokarbon tersebut
bersifat jauh lebih stabil dan tidak mudah putus, sehingga oli aromatik
memiliki titik bakar lebih tinggi. Pelumas oli aromatik berwarna hitam dan
sangat lazim digunakan sebagai bahan seal manufaktur, serta sebagai
perekat dan pengencer produksi aspal.
Pelumas
oli mineral memiliki keterbatasan paling besar yakni kurangnya ketahanan
terhadap temperatur kerja tinggi. Aromatic oil memang memiliki
ketahanan terhadap temperatur tinggi, akan tetapi tingkat kekentalannya terlalu
besar sehingga tidak mudah digunakan sebagai pelumas mesin. Solusi dari
kelemahan tersebut adalah dibuatnya oli melalui proses sintesa sehingga
didapatkan oli dengan spesifikasi terbaik sesuai dengan yang dibutuhkan.
Pelumas jenis ini biasa kita kenal sebagai oli sintetis, sebab
oli tipe ini tidak berasal dari minyak bumi melainkan dari bahan organik maupun
anorganik yang melewati proses-proses khusus sehingga didapatkan spesifikasi
yang dibutuhkan terutama ketahanan terhadap temperatur tinggi.
Pelumas
oli sintetis memiliki beberapa tipe yang diklasifikasikan berdasarkan perbedaan
karakteristiknya, yakni:
- Polyalphaolefins (PAO) menjadi oli sintetis yang paling populer
digunakan. Struktur kimia dan karakteristik PAO identik dengan oli
mineral. Oli sintetis hidrokarbon jenis ini diproduksi melalui proses
polimerisasi molekul hidrokarbon dari gas etilen dengan menggunakan
katalisator logam.
- Polyglycols (PAG). PAG diproduksi dari proses oksidasi etilena dan
propilena. Hasil oksidan selanjutnya dipolimerisasi unti membentuk polyglycol.
Oli jenis ini bersifat larut di dalam air, memiliki koefisien gesekan
rendah, serta tahan terhadap tekanan kerja tinggi sekalipun tidak
ditambahkan aditif tekanan tinggi.
- Oli Ester. Tipe oli sintetis berikut diproduksi dengan
mereaksikan asam dan alkohol dengan air. Karakter oli ester adalah
ketahannya terhadap temperatur tinggi dan rendah.
- Silikon. Silikon termasuk ke dalam polimer inorganik yang
memiliki struktur molekul rantai berbentuk seperti tulang belakang dengan
gugusan Si=O. Oli sintetis tipe ini yang paling populer adalah polydimethylsiloxane
(PDMS) dengan monomer (CH3)2SiO. PDMS diproduksi
dari silikon dan metilklorida. Contoh lain oli sintetis tipe ini adalah polymethylphenylsiloxane
dan polydiphenylsiloxane. Viskositas oli silikon tergantung dari
panjang molekul polimer serta derajat sambungan silang (cross-link)
molekulnya. Sambungan pendek tidak silang molekul menghasilkan oli yang
encer, sedangkan sambungan panjang silang molekul akan menghasilkan oli
silikon elastis. Pelumas silikon mampu bekerja pada kisaran temperatur
-73°C hingga 300°C.
Perpaduan
antara oli mineral dengan oli sintetis biasa disebut dengan oli semi-sintetis.
Dengan campuran maksimal sebanyak 30% oli sintetis, diharapkan akan didapatkan
pelumas dengan kualitas tidak jauh berbeda dengan oli murni sintetis, namun
dengan harga yang lebih terjangkau. Oli sintetis memang dikenal mahal karena
proses pembuatannya yang lebih rumit dibandingkan dengan biaya mengolah oli
mineral.
Kelebihan
pelumas oli:
- Kelebihan yang paling utama
adalah sangat cocok digunakan pada mesin-mesin putaran tinggi.
- Memiliki viskositas rendah
sehingga mudah membentuk lapisan film pelumas di setiap permukaan logam
yang dilindungi dan memastikan selalu ada jarak antara dua permukaan
komponen yang bertemu.
- Karena berfase cair maka ia
sangat mudah menyerap dan memindahkan panas.
Kekurangan
pelumas oli:
- Membutuhkan ruang yang lebih
besar untuk menampung oli.
- Membutuhkan sistem sealing
untuk mencegah oli bocor keluar.
- Membutuhkan tambahan sistem
pendingin jika pelumas bekerja pada temperatur ekstrim.
- Tidak tahan terhadap oksidasi,
kontaminasi air, dan pengotor-pengotor seperti debu atau yang sejenisnya.
Pelumas Semi-Cair(Grease)
Pelumas grease dibuat dengan jalan mengemulsi oli mineral atau oli nabati dengan pengemulsi metalik atau air pada suhu 400-600°F (204-316°C). Melalui proses ini didapatkan sebuah jenis pelumas yang memiliki tingkat kekentalan tinggi melebihi viskositas oli dan cenderung padat.
Pelumas grease dibuat dengan jalan mengemulsi oli mineral atau oli nabati dengan pengemulsi metalik atau air pada suhu 400-600°F (204-316°C). Melalui proses ini didapatkan sebuah jenis pelumas yang memiliki tingkat kekentalan tinggi melebihi viskositas oli dan cenderung padat.
Grease memiliki karakteristik khas, yang membuatnya sangat cocok
digunakan pada sebuah sistem mekanis yang hanya bisa dilubrikasi secara
berkala, serta sistem yang tidak mungkin dapat dilubrikasi oleh oli. Grease
juga berfungsi sebagai sealent untuk mencegah masuknya air atau material
lain ke dalam sistem mesin.
Karakteristik
grease ditentukan oleh tipe oli (mineral, sintetis, nabati, atau lemak
hewani), tipe pengemulsi (litium, sodium, kalsium, garam-garaman), serta aditif
yang digunakan sebagai bahan baku (tekanan tinggi, perlindungan korosi, anti
oksida, dan lain sebagainya). Berikut adalah enam macam grease
berdasarkan parameter-parameter di atas:
·
Campuran
Oli Mineral dengan Padatan. Grease
tipe ini sangat cocok digunakan pada peralatan-peralatan dengan beban sangat
tinggi serta bekerja pada kecepatan rendah. Contohnya adalah pengaduk bahan
beton, dan bearing pada conveyor alat konstruksi berat.
·
Campuran Oli Aspal dengan Oli Ringan.
Pelumas tipe ini tergolong sebagai grease ringan dengan kekentalan
sedikit rendah. Sangat cocok digunakan pada komponen-komponen terbuka yang
bertemu langsung dengan atmosfer. Kelebihan utama dari pelumas ini adalah
kemampuannya untuk membentuk lapisan film yang mampu bertahan pada temperatur
panas maupun dingin.
·
Extreme-Pressure Grease (EP Grease).
Karakteristik unik dari EP Grease adalah adanya penambahan aditif khusus
yang membuatnya memiliki kekuatan sangat baik untuk diaplikasikan pada berbagai
macam kondisi ekstrim. Pelumas ini membentuk lapisan film yang justru bersifat
mencegah pelumas untuk terlepas dari dua permukaan komponen, sehingga mencegah
kedua permukaan komponen tersebut untuk bergesekan secara langsung. Lapisan
film ini terbentuk dari adanya reaksi kimia antara logam dengan zat aditif pada
grease, dan justru akan semakin kuat jika ada tekanan lebih terhadap grease.Beberapa
zat aditif yang digunakan pada grease ini antara lain adalah klorin,
fosfor, sulfur aktif maupun pasif, zinc, timbal, serta asbestos. Pemilihan
zat aditif sangat bergantung dari jenis penggunaan grease seperti beban,
kecepatan, kondisi permukaan, serta karakteristik mesin.
·
Roll-Neck(RN)Grease
RN grease sangat lazim digunakan pada bearing sederhana pada mesin-mesin berputar. Grease tidak memiliki karakteristik istimewa sehingga hanya cocok digunakan pada bearing dengan beban kerja rendah.
RN grease sangat lazim digunakan pada bearing sederhana pada mesin-mesin berputar. Grease tidak memiliki karakteristik istimewa sehingga hanya cocok digunakan pada bearing dengan beban kerja rendah.
·
Soap ThickedMineralOils(STMO)
Grease tipe ini menjadi yang paling banyak digunakan di dunia industri, sebab ia menggunakan oli mineral sebagai bahan utamanya dengan penambahan zat aditif kimia yang disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan. Zat aditif tersebut antara lain adalah sodium, barium, lithium, kalsium, serta aluminium.
Grease tipe ini menjadi yang paling banyak digunakan di dunia industri, sebab ia menggunakan oli mineral sebagai bahan utamanya dengan penambahan zat aditif kimia yang disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan. Zat aditif tersebut antara lain adalah sodium, barium, lithium, kalsium, serta aluminium.
·
GreaseMulti-Fungsi
Grease multi-fungsi memiliki karakteristik unik yaitu menggabungkan dua atau lebih sifat-sifat dari grease tertentu. Dengan cara ini akan didapatkan satu jenis grease yang mampu bekerja untuk beberapa kondisi berbeda. Dengan metode ini, bahkan kita dapat membuat satu jenis grease multi-fungsi untuk menggantikan hingga enam grease khusus. Sebagai contoh grease yang menggunakan emulsi lithium, selain memiliki ketahanan terhadap air dan korosi, ia juga memiliki ketahanan mekanis dan oksidasi yang baik.
Grease multi-fungsi memiliki karakteristik unik yaitu menggabungkan dua atau lebih sifat-sifat dari grease tertentu. Dengan cara ini akan didapatkan satu jenis grease yang mampu bekerja untuk beberapa kondisi berbeda. Dengan metode ini, bahkan kita dapat membuat satu jenis grease multi-fungsi untuk menggantikan hingga enam grease khusus. Sebagai contoh grease yang menggunakan emulsi lithium, selain memiliki ketahanan terhadap air dan korosi, ia juga memiliki ketahanan mekanis dan oksidasi yang baik.
Kelebihan
grease:
- Bertahan di hanya satu titik
pelumasan yang diperlukan.
- Tidak mudah rusak karena cat
ataupun partikel-partikel debu atmosfer.
- Tidak memerlukan pemberian grease
yang terlalu sering.
- Cocok digunakan pada poros
tegak/vertikal.
- Membantu proses sealing
karena tidak mudah ditembus partikel debu.
- Tahan air.
- Cocok digunakan pada mesin
dengan beban kejut, kecepatan rendah, serta beban tinggi.
Kekurangan
grease:
- Karena wujudnya yang
semi-solid, maka sifatnya tidak dapat menjadi pendingin.
- Sekali saja pengotor debu masuk
dan bercampur dengan grease, ia tidak dapat dibersihkan. Sehingga
partikel tersebut akan menjadi gangguan nagi performa grease.
PelumasPadat
Pelumas padat atau juga dikenal dengan pelumas kering memiliki bentuk fase padat. Karakter gesekan kecil pada permukaan bahan pelumas padat tersebut terjadi karena struktur molekul berlapis dengan ikatan lemah antar lapisan molekulnya. Masing-masing lapisan molekul dapat bergeser relatif terhadap lapisan yang lain hanya dengan sedikit gaya saja, inilah yang membuat pelumas padat memiliki gaya gesekan rendah.Bahan yang paling banyak dikenal sebagai pelumas padat yaitu grafit, molibdenum disulfida, heksagonal boron nitrida, serta tungsten disulfida.
Pelumas padat atau juga dikenal dengan pelumas kering memiliki bentuk fase padat. Karakter gesekan kecil pada permukaan bahan pelumas padat tersebut terjadi karena struktur molekul berlapis dengan ikatan lemah antar lapisan molekulnya. Masing-masing lapisan molekul dapat bergeser relatif terhadap lapisan yang lain hanya dengan sedikit gaya saja, inilah yang membuat pelumas padat memiliki gaya gesekan rendah.Bahan yang paling banyak dikenal sebagai pelumas padat yaitu grafit, molibdenum disulfida, heksagonal boron nitrida, serta tungsten disulfida.
- Grafit banyak digunakan di kompresor udara, industri makanan,
sambungan rel kereta, roda gigi terbuka, ball bearing, serta
alat-alat perbengkelan. Grafit juga lazim digunakan pada gembok dan mesin
kunci. Hal ini dilakukan karena jika digunakan oli untuk melumasi mesin
kunci, debu-debu di udara justru mudah menempel dan akan cepat merusak
komponen-komponen mesin. Grafit mampu bekerja hingga temperatur 900°F
(482°C). Di atas temperatur tersebut grafit akan teroksidasi dan
meningkatkan nilai koefisien geseknya.
- Molibdenum disulfida (MoS2) menjadi bahan pelumas padat kedua
setelah grafit yang paling banyak digunakan. MoS2 memiliki
karakter unik yang berbeda dengan grafit, jika grafit membutuhkan
kelembaban dalam udara untuk melubrikasi komponen mesin, molibdenum
disulfida tidak membutuhkan kelembaban tersebut. Bahkan MoS2
mampu bekerja pada kondisi udara vakum, karena hal inilah ia cocok
digunakan pada peralatan-peralatan ruang angkasa.Di udara bebas molibdenum
disulfida mampu bertahan hingga temperatur 700°F (371°C), di atas
temperatur tersebut akan mengakibatkan MoS2 teroksidasi
membentuk MoO3 dan SO2. Oksidasi tersebut bersifat
menyerap kelembaban udara dan menaikkan koefisien gesekannya. Pada kondisi
vakum yang tidak dimungkinkan terjadi proses oksidasi, molibdenum
disulfida mampu bertahan hingga temperatur 2100°F (1150°C).
·
Heksagonal
Boron Nitrida (h-BN) sangat baik bekerja pada
temperatur rendah dan tinggi bahkan hingga 900°C. Pelumas ini sangat cocok
digunakan apabila sifat konduktivitas listrik serta reaktifitas kimia dari
grafit menjadi masalah. Kelebihan lain dari h-BN dibandingkan dengan grafit
adalah sifat lubrikatifnya yang tidak memerlukan molekul air atau gas untuk
terperangkap di antara lapisan-lapisan molekulnya. Karena itulah h-BN juga
cocok digunakan pada kondisi vakum seperti halnya molibdenum desulfida.
·
Polytetrafluoroethylene (PTFE) menjadi
bahan pelumas padat dikarenakan molekul penyusunnya yang mudah bergeser relatif
terhadap molekul lainnya dengan hanya diberikan sedikit gaya geser. PTFE baik
digunakan pada kondisi vakum maupun lingkungan atmosfer (hingga 290°C).
Kelebihan pelumas padat:
- Lebih efektif ketimbang pelumas
oli pada mesin dengan beban tinggi.
- Sangat stabil pada kondisi
temperature tinggi, serta pada kondisi lingkungan beradiasi dan reaktif.
- Membuat desain mesin menjadi
lebih sederhana karena tidak dibutuhkan ruang lebih seperti jika
menggunakan pelumas oli.
- Kebersihan mesin lebih terjaga.
Kekurangan
pelumas padat
- Jika sekali saja lapisan film
lubrikasi rusak, maka tidak akan dapat diperbaiki, keseluruhan bagian
pelumas padat harus diganti.
- Koefisien gesekan lebih tinggi
jika dibandingkan dengan pelumas oli.
- Mudah aus.
Teknik Perawatan Mesin Industri
Teknik Perawatan Mesin
Industri adalah sesuatu system kegiatan untuk menjaga, memelihara,
mempertahankan, mengembangkan dan memaksimalkan daya guna dari segala sarana
yang ada di dalam suatu bengkel atau industri sehingga modal/investasi yang
ditanam dapat berhasil guna dan berdaya guna tinggi secara ekonomis.
Ruang lingkup
perawatan sangat tergantung dari besarnya/banyaknya sarana dan prasarana dalam
suatu lembagan, institusi, industri/perusahaan serta di pengaruhi oleh
kebijakan-kebijakan tertentu. Fungsi perawatan adalah menyelenggarakan
teknik-teknik pemeliharaan dan perlindungan dari segala macam kegiatan
produksi, non produksi yang ada dalam lembaga, intitusi,perusahaan
tersebut.
Tugas utama perawatan
adalah untuk melakukan pemeliharaan , perbaikan dari alat-alat, peralatan,
mesin dan perlengkapanya serta semua unit yang berhubungan dengan proses
produksi atau kegiatan dengan penggunaan sarana prasarana tersebut.
Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi :
- Perawatan
peralatan dan perlengkapan
- Penggantian
dan distribusi dari utilitas
- Inspeksi
dan pelumasan
A. Perawatan peralatan
dan perlengkapan
Kegiatan dari
perawatan ini mencakup dalam pemeliharaan dan perbaikan, agar mesin-mesin dan
perlenkapanya (sarana-prasarana) yang berhubungan dengan kegiatan atau
penggunaan sarana prasarana tersebut selalu dalam keadaan kondisi yang
baik.
Tindakan perawatan
yang singkat waktunya adalah yang paling menguntungkan, baik dipandang dari
segi institusi, perusahaan maupun dari segi pertanggung-jawaban yang harus
dipikul oleh penguna tanpa mengurangi rasa tanggung-jawabnya serta ketelitianya
dan kesempurnaan cara bekerjanya. Juga perlu pencatatan dari komponen yang
mengalami kerusakan sebagai dokumentasi dan sebagai pedoman untuk perencanaan
perbaikan di waktu yang akan datang, (diagnosa kerusakan dibuat dalam
bentuk berita acara kerusakan).
B. Pergantian dan
distribusi utilitas
Pergantian dan
distribusi utilitas ini masudnya power supply dan distribusinya karena mesin
perkakas digerakkan oleh electromotor, kebutuhan kebutuhan tenaga ini adalah
tenaga listrik. Dalam kegiatan pemeliharaan dan perbaikan terdapat
pengelompokan kerja yaitu; bagian perbaikan dan pemeliharaan mekanik dan bagian
pemeliharaan dan perbaikan kelistrikan. Namun dalam pergantian utilitas
dimaksudkan antara lain; distribusi air pendingin, komponen, pelumas(oli).
Kebanyakan hanya terlibat pekerjaan utilitas ini dan untuk menjamin kelancaran
bekerja , akan lebih baik distribusi dan pergantian dari utilitas ini ditangani
oleh bagian perawatan.
C.Inspeksidan pelumasan
Di sini kedua-duanya merupakan kegiatan dalam perawatan peralatan mesin yang berhubungan dengan dengan kegiatan proses produksi, kegiatan inspeksi adalah dalam rangka mencari data-data teknik untuk meningkatkan kinerja dalam perawatan , sedangkan kegiatan pelumasan sudah merupakan tindakan pencegahan untuk menghidarkan terjadinya keausan kepada bidang-bidang yang bergesekan dan bagian yang memerlukan suhu yang konstan sehingga apabila oli pelumas tidak dikontrol maka mesin akan cepat rusak sebelum waktunya.
Di sini kedua-duanya merupakan kegiatan dalam perawatan peralatan mesin yang berhubungan dengan dengan kegiatan proses produksi, kegiatan inspeksi adalah dalam rangka mencari data-data teknik untuk meningkatkan kinerja dalam perawatan , sedangkan kegiatan pelumasan sudah merupakan tindakan pencegahan untuk menghidarkan terjadinya keausan kepada bidang-bidang yang bergesekan dan bagian yang memerlukan suhu yang konstan sehingga apabila oli pelumas tidak dikontrol maka mesin akan cepat rusak sebelum waktunya.
Selain perawatan mesin
dan perlengkapanya, juga untuk memperlancar tugasnya guna menunjang proses
produksi dalam perusahaan atau pabrik maka perlu juga dibantu dengan:
(1) Penyimpanan
persediaan bahan dan alat
(2) Penyimpanan barang yang tidak terpakai
(3) Perlindungan dari bahaya kebakaran
(4) Pengurangan suara dan polusi
(5) Penyimpanan dokumentasi dan administrasi pemeliharaan dan perbaikan.
(6) Pelayanan perawatan
(2) Penyimpanan barang yang tidak terpakai
(3) Perlindungan dari bahaya kebakaran
(4) Pengurangan suara dan polusi
(5) Penyimpanan dokumentasi dan administrasi pemeliharaan dan perbaikan.
(6) Pelayanan perawatan
Perawatan bertujuan
untuk memelihara alat-alat, kelancaran pemakaian alat-alat produksi/mesin
perkakas dan perlengkapannya, keamanan instalasi, efisiensi dari beberapa unit
produksi, memperpanjang umur teknis mesin – gedung, alat-alat lain, untuk
menciptakan kondisi kerja sebaik-baiknya, sekaligus mempertahankan kondisi
sarana dalam perawatan berupa; alat-alat, mesin dan perlengkapan agar
pelaksanaan kegiatan produksi dan keamanannya, perlidungan dari bagian-bagian
yang berbahaya dapat dijamin lancer dan baik.
Kegiatan perawatan dapat
dibedakan yaitu:
(1) Perawatan rutin
Perawatan rutin ialah perawatan atau kegiatan yang harus dilakukan setiap hari dan sifatnya terus menerus dan sistematis.
(2) Perawatan periodic
Perawatan periodic ialah perawatan yang dilakukan pada jarak waktu tertentu dan harus dilakukan rutin dan sistematis pula.
(3) Perawatan berencana
Perawatan berencana ialah tindakan perawatan yang dilakukan atas dasar perencanaan sebelumnya sehingga segala sesuatu berjalan lancar dalam waktu singkat.
(4) Perawatan pencegahan
Perawatan pencegahan ialah pekerjaan yang dilakukan sebelum fasilitas mengalami kerusakan, jadi tindakan/pekerjaan perawatan ini semata-mata telah direncanakan sebelumnya.
(5) Tindakan perbaikan
Tindakan perbaikan ialah perbaikan setelah mesin mengalami kerusakan, karena alat-alat yang di pakai dalam perbaikan ini telah siap sebelumnya maka kegiatan tersebut termasuk kategori perawatan.
(6) Overhaul
Overhaul ialah perbaikan besar dalam rangka mengembalikan kondisi standard suatu mesin yang tingkat kerusakannya telah total.
(1) Perawatan rutin
Perawatan rutin ialah perawatan atau kegiatan yang harus dilakukan setiap hari dan sifatnya terus menerus dan sistematis.
(2) Perawatan periodic
Perawatan periodic ialah perawatan yang dilakukan pada jarak waktu tertentu dan harus dilakukan rutin dan sistematis pula.
(3) Perawatan berencana
Perawatan berencana ialah tindakan perawatan yang dilakukan atas dasar perencanaan sebelumnya sehingga segala sesuatu berjalan lancar dalam waktu singkat.
(4) Perawatan pencegahan
Perawatan pencegahan ialah pekerjaan yang dilakukan sebelum fasilitas mengalami kerusakan, jadi tindakan/pekerjaan perawatan ini semata-mata telah direncanakan sebelumnya.
(5) Tindakan perbaikan
Tindakan perbaikan ialah perbaikan setelah mesin mengalami kerusakan, karena alat-alat yang di pakai dalam perbaikan ini telah siap sebelumnya maka kegiatan tersebut termasuk kategori perawatan.
(6) Overhaul
Overhaul ialah perbaikan besar dalam rangka mengembalikan kondisi standard suatu mesin yang tingkat kerusakannya telah total.
Sumber :
Kami adalah perusahaan yang khusus menjual produk Pelumas/Oli dan Grease/Gemuk untuk sektor Industri.
BalasHapusOli yang kami pasarkan diantaranya untuk aplikasi : Diesel Engine Oil, Transmission Oil, Gear Oil, Compressor Oil, Hydraulic Oil, Circulating & Bearing, Heat Transfer Oil, Slideway Oil, Turbine Oil, Trafo Oil, Metal Working Fluid, Synthetic Oil, Corrosion Preventive, Wire Rope, Specialities Oil dan aneka Grease/Gemuk.
Kami menjadi salah satu perusahaan yang dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan pabrik-pabrik besar di Indonesia, termasuk kebutuhan akan pelumasan khusus.
Prinsip kami adalah selalu mengembangkan hubungan jangka panjang kepada setiap customer. Bila anda butuh info lebih lanjut, silahkan menghubungi kami.
Mobile : 0813-1084-9918
Whatsapp : 0813-1084-9918
name : Tommy. K
Email1 : tommy.transcal@gmail.com